Halaman

Powered By Blogger

Minggu, 27 November 2011

Akankah tarbiyah menjadi semangat zaman?

......Tarbiyah Islamiyah telah melewati usia 20 tahunnya. Fenomena yang berawal dari sekolah-sekolah dam kampus terus berkembang mengikuti gerak perubahan Negri ini. Di awali dari mihwar tandzimi dimana tarbiyah telah membangun organisasi dakwah yang solid dan kuat, yang siap menjadi tulang punggung dakwah,dengan rekrutmen kader dan membentuknya menjadi kader-kader kuat dan tangguh. Memasuki mihwar sya’bi dengan membangun basis social yang luas dan merata sebagai barisan pendukung dakwah, hingga saat ini di mihwar muassasi dimana dakwah telah membangun institusi untuk mewadahi pekerjaannya, para kader dakwah mulai memasuki wilayah kelembagaan, kekuatan dakwah ditransformasikan ke dalam Hizbud-Dakwah, akankah tarbiyah tetap menjadi semangat zaman seperti di dua fase perjalanan dakwah sebelumnya?

 Penerimaan umat terhadap tarbiyah: 
Kalau dulu para aktivis dakwah mendatangi orang-perorang untuk menawarkan tarbiyah, sekarang masyarakat seakan mengantri menunggu para aktivis yang mau mentarbiyah mereka. Hal menggembirakan ini patutlah kita syukuri, kebahagiaan seorang da’i adalah ketika menemukan masyarakat menerima seruannya, dan mengikuti jalan Islam dalam kehidupannya. Keikhlasan menjadi kunci terbukanya pintu ridha dan pertolongan dari Allah SWT.
Pada awal mihwar tanzhimi, kebersamaan kita dan dakwah dirasakan seperti hidayah dan nikmat Allah yang membawa kita keluar dari kelamnya kegelapan jahiliyah menuju ruang baru Islam yang terang benderang. Ada semangat kuat untuk membedakan diri.dan keterasingan menjadi sebuah keberuntungan dalam benak dan perasaan para kader.

 ‘Islam pertama kali datang asing, dan akan kembali menjadi asing. Maka beruntunglah orang-orang yang asing. Yaitu mereka yang memperbaiki sunnahku setelah manusia merusaknya”

Ketika dakwah meluaskan langkahnya kedalam mihwar sya’bi. Ada misi besar yang di amanahkan dakwah pada kader tarbiyah sekitar tujuh tahun lalu, yaitu menebarkan keistimewaan Islam kapada masyarakat luas. Para kader dakwah pun lebih mengorganisir amalnya melalui berbagai wajihat dan muassasat, pendidikan,pelayanan social, pelayanan dakwah, dan ekonomi, kader dakwah pun mulai dikenal sebagai public figure.

Tarbiyah semangat zaman:
 dua fase awal dakwah mihwar tanzhimi-mihwar sya’bi- dilalui dengan semangat zaman untuk mentarbiyah umat,daurah rekrutmen-halaqoh menjadi sarana utama untuk membentuk generasi robbani,halaqoh dijadikan sarana utama untuk bekal dakwah di masyarakat “Hendaklahkamu menjadi orang-orang robbani. Karena kamu selalu mengajarkan Al-Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya” (QS.Ali Imran:79) Tidak ada keraguan sedikitpun untuk menyampaikan Islam kepada mad’uwin(objek dakwah).Tiga unsure yang menghiasi militansi tarbiyah dan dakwah para kader pada tingkat individu; izzah,hamasah, dan ghirah Islamiyah. Ada kebanggaan dan keyakinan”izzah” akan fikrah islam yang mereka miliki. Ada “hamasaH” semangat menggelora untuk mengamalkan Islam dan menyerukannya kepada orang lain, dan ada “ghiroh”, kecemburuan dan semangat pembelaan terhadap Islam. Militansi individu semakin diperkokoh dengan semangat keterikatan(ruhul-irtibat) antar anggota dalam sebuah halaqoh, semangat persaudaraan (ruhul-ukhuwah) yang terpancar dari wajah-wajah para kader yang saling mengenal, serta semangat kerjasama (ruhul-amal jamai) untuk menopang berbagai tanggungjawab dan beban dakwah melalui semangat saling memberi dan berkorban (ruhul badl wat-tadhiyah).

Rahasia Sukses Tarbiyah:
          Pertama dan utama adalah Istiqomah dalam hidayah,keikhlasan, ketaatan dan dalam kesabaran. Dalam perjalanan panjang dakwah dan tarbiyah ini, istiqomah dibangun melalui tarbiyah imaniytah yang terus menerus, baik secara jama’i maupun dzati(mandiri). Liqo tarbawi dan berbagai aktifitas jamai untuk tarqityah maknawiyah dan tazkiyatun-nafs dilakukan secara periodik untuk dapat menjaga ke-istiqomahan dalam tarbiyah.
        Rahasia kedua adalah disiplin dalam tanggung jawab (indibath bil-masuliyah). Semakin disiplin pada tanggungjawab dakwah dan tarbiyah, semakin Allah memudahkan semua urusan mereka. “dan bersabarlah, karena Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan” (QS. Huud:115)
     Rahasia ketiga adalah At-takamuliyah fi daur at-tarbawi, kemenyeluruhan dalam peran tarbiyah. Layaknya seorang murabbi atau murabbiyah ketika mentarbiyah mutarabbinya, tidak hanya memerankan diri sebagai guru, tetapi pada saat yang brsamaan ia menjadi seorang syaikh dalam memelihara dan meningkatkan ruhiyah maknawiyah mutarabbinya. Ketika menghadapi masalah-masalah yang dihadapi mutarabbinya ia menjadi bapak atau ibu (walid) , ketika berada di medan dakwah dan amal Ia menjadi qaid(pemimpin) yang ikhlas,bijak dan tegas. Kemenyeluruhan peran-peran tarbiyah inilah yang telah berhasil melahirkan kader-kader terbaik .

Menyiapkan Annasir taghyir:
 Adalah tadbir Rabbani yang penuh dengan hikmah, ketika tarbiyah ini menanam bibit-bibit awalnya di kalangan pelajar dan mahasiswa, apa yang ditanamkan sejak awal oleh tarbiyah adalah menginvestasikan calon-calon pemimpin bagi proses perubahan besar di negri ini. Menyiapakan Annasir taghyir ( agen atau pelaku perubahan ) sehingga baik buruknya negri ini dan gerak perubahan di masyarakat sangat ditentukan oleh para pemimpinnya. Calon-calon pemimpin masa depan negri ini telajh menyebar ke berbagai sendi umat, dan nyatanya mereka telah menjadi sendi rujukan(marjaa) bagi masyarakatnya. Kredibilitas moral dan social yang dimiliki telah membuka jalan bagi mereka untuk berperan sebagai pemimpin masyarakat( qiyadatul mujtama’).

Momentum dan Tugas Perubahan
Kini tarbiyah telah berada pada mihwar muassasi. Dakwah ini telah mentransformasikan dirinya sebagai hizbud-dakwah di tengah-tengah keterbukaan dan kompetisi. Masa depan islam di negri ini ditentukan pada kemauan dan kemampuan kita untuk merealisasikan Peradaban Isalm yang tertuang pada tugas-tiugas berikut:
Pertama, melibatkan diri sekuat tenaga untuk membebaskan umat dari belenggu kejahiliahan dan kezhaliman politik. Tugas kedua, memenuhi aras negri ini dengan solusi Islam, bukan pada tataran opini dan wawancara saja, tetapi sampai tingkat praktis dan aplikasi. Umat membutuhkan sesuatu untuk menyelamatkan mereka dari rapuhnya bangsa ini, dan jawaban atas semua ini sudah sampai pada tataran aksi, bukan lagi diskusi. Setiap kader dakwah adalah orang-orang cerdas yang mampu menggerakan komunitas sekelilingnya untuk bersama-sama melakukan perubahan dan perbaikan. Tugas ketiga adalah mengajak sebanyak-banyaknya manusia untuk menerima Islam dan menjadi pendukung dakwah ini. Untuk itu pekerjaan pertama kita adalah da’i, pekerjaan kedua kita adalah murabbi dan pekerjaan ketiga kita adalah pemimpin. Tugas keempat kita adalah terus menerus menyiapakan diri dan mengembangkan segala kemampuan yang dibutuhkan oleh dakwah. 
Tarbiyah adalah madrasah tempat kita membina diri, maka kokohkanlah kembali tarbiyah karena “pemimpin tidak akan lahir tanpa proses tarbiyah”


Sumber : “Tarbiyah Semangat Zaman"
Bogor, 04 Desember 2010

^LaZa^

inilah Jalan hidupku.. ^^


bismillah...

Allah pasti punya rencana yang jauh lebih indah dari apa yang kita rasakan, di balik takdir yang kadang kita peluhkan ketika tak sesuai dengan nurani..
“Manusia hanya bisa berencana, menulis apa yang kita citakan, dan biarkan Allah yang menghapus sebagian atau menambah sebagian untuk menjadikanya jauh lebih indah dan bermakna”

Sepuluh tahun yang lalu tepat saat sebuah cahaya tarbiyah datang di tengah keluarga kecil, atas izin Allah yang maha membolak-balikan hati manusia, saat itu perubahan demi perubahan mulai terjadi, dari aktifitas ruhiyah, amaliyah hingga akhirnya di putuskan untuk memindahkan buah hati ke sekolah berbasis keislaman,,
di mulai di SDIT Ibnurusyd, diri ini mengenal bagaimana kenikmatan masa kecil yang dihiasi warna-warna islami, sholat berjama’ah, nasyid, menghapal juz ‘amma, bahkan di sini aku belajar arti cinta di kalangan anak ingusan..
lulus dari SD hati mulai terketuk untuk memasuki dunia baru yang lebih menantang, dengan dukungan penuh dari orang tua kuputuskan untuk melanjutkan ke sebuah pesantren di Kuningan Jawa Barat "Husnul Khotimah Islamic Boarding Scholl"
semoga nama ini berbuah kebahagiaan di akhir hayat qt nanti.

 Aku belajar banyak di sekolah kecil ini, nuansa-nuansa keislaman, tarbiyah, bahkan secara tidak langsung aku mengenal hizb(partai Islam) di sini, aku mengenal sebuah tatanan harokah Ikhwanul Muslimin,,
tapi jalan lurus tak semulus yang dibayangkan, seperti fenomena aktivis dakwah saat ini .. ada nya tribulasi dan penyakit-penyakit da'i mulai merebak..
jenuh dengan aturan yang ada, jenuh dengan kesendirian, jenuh dengan hafalan dan tugas yang menumpuk, jenuh dengan gerbang yang selalu menjadikan kita seperti di penjara, jenuh dengan tuntutan dan omelan para ustadz dan ustadzah.. diirngi dengan sifat khas remaja yang mulai muncul, aku mulai berani nakal, kabur dari pesantren , bolos dengan alas an ga jelas, interaksi ikhwan-akhwat,kabur saat agenda ruhiyah(almatsurat dan solat berjamaah di masjid) aku masuk golongan anak nakal dan bandel yang terlihat galau mencari jati diri, merasa terkekang dan ingin sebuah kebebasan, merasakan bahwa masa muda harus qt manfaatkan untuk bersenang-senang. saat yang lain al-matsurat berjamaah tapi kita memilih untuk main dan mencari aktivitas lain, saat yg lain belajar agama kita memilih bolos untuk mengejar cita-cita duniawi, saat measa terkekang oleh mekanisme perijinan kita memilih untuk pergi tanpa ijin, bisa di bilang dulu ku rasa  bangga jadi anak bandel.. hhe lucu ya kalau mengingatnya.. *don’t try it!!

Padahal seharusnya aku mensyukuri kenikmatan yang Allah beri kepadaku, andai masih bisa kuulang masa2 itu akan kugunakan kesempatan yang telah Allah beri untuk bisa belajar agam ini lebih dalam, belajar membentuk diri menjadi generasi Robbani , memenuhi 10 kriteria lulusan yang tertulis di link berikut..

Lulusan Pondok Pesantren Husnul Khotimah diharapkan menjadi sosok Generasi Muslim yang :

  1. Ber’aqidah lurus……………………………..; Memiliki kelurusan aqidah yang bersumber dan berasaskan kepada pemahaman yang benar terhadap Al-Qur’an dan  As-Sunnah
  2. Beribadah dengan benar…………………….; Tekun dan benar dalam beribadah sesuai dengan petunjuk yang disyari’atkan kepada  Rasulullah SAW
  3. Berakhlaq mulia………………………….; Selalu tampil sebagai uswah hasanah yang bertumpu  pada ketangguhan dan keterpujian akhlaq, sehingga mampu mengendalikan hawa nafsu dan syahwat
  4. Berilmu dan berwawasan luas………………...; Senantiasa memanfaatkan setiap kesempatan untuk mengembangkan dan  memperluas wawasan
  5. Berbadan sehat dan kuat………………………;  Memiliki kekuatan fisik melalui sarana-sarana yang dipersiapkan secara Islami
  6. Sanggup berusaha, terampil dan mandiri…..;  Mempunyai kemampuan menunjukkan potensi dan kreativitasnya dalam dunia kerja
  7. Sanggup mengendalikan hawa nafsu………..;  Tegar berjihad memerangi hawa nafsunya dan senantiasa mengokohkan diri diatas hukum Islam melalui ibadah dan amal sholeh
  8. Mampu mengatur waktu dengan efisien..;  Menghargai, memelihara dan memanfaat-kan waktu dengan baik sehingga terhindar dari kelalaian dan perbuatan sia-sia
  9. Terampil dan rapi dalam segala urusan.............;  Terampil mengatur segala urusannya, sehingga mampu mengembang kan sikap manajemen diri  sesuai dengan ketentuan Islam.
  10. Bermanfaat bagi masyarakat (menjadi da’i)……..  Aktif menjadikan dirinya sebagai Da’i bermanfaat bagi orang lain dan  lingkungan
Subhanallah, ternyata 10 karakter muslim ideal adalah tujuan di dirikanya pesantren ini,,,*sedikit promosi semoga yang membaca terinspirasi ...

Allah memang punya rencana yang lebih indah, bisa menanamkan nilai-nilai tersebut secara sadar walaupun sedikit terlambat....
Saat akhir masa SMA disini kurasakan bagaimana rencana Allah itu indah, aku disibukan untuk mencari perguruan tinggi faforit, perjuangan pertama ikut PMDK IPB(bisa di bilang dulu aku selalu masuk urtan 5 besar di kelas) namun di sini keikhlasan ku di uji, aku dinyatakan tidak lulus padahal guru kelas meyakinkan kalau posisi aku aman untuk diterima, selanjutnya aku tak putus asa aku sambut tawaran beasiswa Depatmn Agama dengan mengirimkan berkas dan tes lain-lain, aku ikut Ujian saringan masuk UGM dan UNDIP tapi tak ada satupun yang memberikan hasil, Yak arena Allah belum berkehendak, sempat merasakan kefuturan dan mengutuk diri sendiri merasa paling bodoh hingga tak ada PT yg mau menerima, tapi bersama kesulitan ada dua  kemudahan, atas izin Allah aku di terima di AKA, atas izin Allah aku masuk ke dalam lingkaran cinta ini, mengenal lebih indah makna tarbiyah dalam kehidupan, merasakan ukhuwah yang terus men-support diri ini menuju akselerasi perubahan...
…………………
bersambung ke inilah Jalanku-2

by : Laza

Sabtu, 26 November 2011

Muharram,,, Aku bukanlah Aku Yang Kemarin !

Kemarin... Aku Meyakini bahwa ALLAH itu Maha Melihat...
Namun Dalam Setiap Langkahku tak pernah terpikirkan bahwa ALLAH selalu melihatku, memperhatikan aku sehingga aku lalai dengan melakukan akivitas yang ALLAH tidak suka,,, Bermain, Hura-hura, nongkrong, pergi nonton, bahkan sampai menjalani hubungan tanpa status (pacaran)

Kemarin... Aku Mengatakan bahwa Rosulullah itu IdoLaku,suri tauladanku...
Namun Idola yg ku katakan hanya sebuah retorika belaka... Senyum, Salam, Sapa yang Rosulullah ajarkan, tak ku hadirkan ktika bertemu saudaraku...

Kemarin... Aku Menyakini bahwa "Hari Pembalasan" Itu ADA...
Namun Tetap saja waktuku kubuang Sia-sia sehingga Aku lupa bahwa suatu saat nanti akan ada"Hisab Amal" menantiku

Kemarin... Aku Meyakini bahwa Ridho Allah bergantung pada Ridho kedua orangtua...
Namun kata-kata "uh" itu selalu saja terucap sehingga berulangkali menyakiti hatinya

Kemarin...  Aku Me-Label-kan diriku adalah Muslimah... 
Namun Syariat" kemuslimahan itu Aku Abaikan, aku masih menggunakan Kaos ngetat, celana jeans yg membentuk lekukan tubuh, jilbab model masa kini, dan Aurat itu pun tetap terbuka. sehingga karna itu smua, diam-diam aku menjadi penghianat untuk islam akibat dari ketidakpahamanku dan tak mau mencari ilmu dan mengamalkannya...

Ya Rabb...

Ternyata Kau masih Menyayangiku... Kau Masukan Aku kedalam "Jalan yang Sangat Indah"...

Jalan yang membuat diriku selalu merasa diawasi oleh-Mu ya Rabb..
Jalan yang selalu mengingatkanku untuk tersenyum, salam, sapa untuk saudaraku...
Jalan yang membuatku selalu mengHisab diri sebelum "Hisab amal" itu datang...
Jalan yang selalu mengingatkanku untuk berhati-hati dalam berucap & senantiasa Mendoakan "keselamatan untuk kdua orangtuaku"...
Dan Jalan yang memaksakanku untuk selalu menimba ilmu, kapanpun & dimanapun...

Rabb... Jalan ini Sangat Indah ! Istiqomahkan aku dijalan ini...

اهدِنَــــا الصِّرَاطَ المُستَقِيمَ
Tunjukilah kami jalan yang lurus
صِرَاطَ الَّذِينَ أَنعَمتَ عَلَيهِمْ غَيرِ المَغضُوبِ عَلَيهِمْ وَلاَ الضَّالِّين
(yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
 )()()()()()()()()()()()()()()()()()()()()()()()()()(

Ayoooo Sahabatku, katakan dengan Keyakinan yang Tulus...  Muharram,, Aku Bukanlah Aku yang kemarin!

Sayonara Jahiliyah :D

Catatan ini ku persembahkan untuk :
Keluargaku, Murobbiku, Teteh" & Aa" dikampus AKA tercinta, dosen", sahabat" seperjuangan, adik"ku, dan smua'a...

Kalian smua telah menyadarkanku !
Jazakallah Khair

By: Panm